Selasa, 13 April 2010

PERKEMBANGAN BALET



PERKEMBANGAN BALET

Perkembangan balet di provinsi lampung saat ini sangat baik dan menggembirakan, dengan jumlah peminat yang semakin besar dan prestasinya juga cukup membanggakan.
"animo masyarakat mempelajari balet saat ini semakin bertambah, saya rasa sudah saatnya pemerintah daerah memperhatikan dan mulai mengembangkan potensi itu," kata aktivis lampung synergi initiatif, rini markapi, di bandarlampung, senin.

Lampung synergi initiatif, adalah sebuah perkumpulan pengusaha yang peduli terhadap pariwisata di provinsi lampung.

Menurut dia, pertunjukan balet dapat menjadi salah satu andalan pariwisata dan menaikan citra provinsi lampung sebagai provinsi dengan budaya yang heterogen, sehingga menjadi persimpangan dan persinggahan semua bentuk kebudayaan di indonesia, bahkan dunia.

"balet dapat diterima oleh semua pihak, karena bukan hanya berbicara tentang budaya lokal, melainkan budaya nasional dan internasional," kata rini.

Dia menambahkan, upaya yang dilakukan pemerintah itu dapat dilakukan dengan penambahan pembangunan fasilitas gedung pertunjukan yang memadai, pembangunan sekolah khusus balet, atau bantuan dalam bentuk wadah yang memberikan binaan dan informasi tentang seputar perkembangan balet.

Selama ini, dia mengatakan, pengembangan balet di provinsi lampung hanya dilakukan oleh pihak swasta, mulai dari memberikan pengajaran di les ballet tentang balet, mencari informasi tentang perlombaan balet, hingga mengikuti perlombaan balet di tingkat internasional.

"pebalet provinsi lampung sudah teramat sering mengikuti festival balet tingkat internasional dalam dua tahun terakhir, namun hal itu luput dari perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini dinas kebudayaan dan pariwisata," kata rini.

Menurut dia, apabila ada pembinaan yang berjenjang dari pemerintah, bakat-bakat besar di bidang balet dari provinsi lampung itu akan berkembang dan akan terus berjenjang hingga menjadi pebalet profesional.

"karena belum adanya pembinaan yang mendukung, mereka yang telah ikut perlombaan internasional itu tidak memiliki pendidikan spesialisasi balet lanjutan, dan balet hanya menjadi sebatas hobi," kata dia.

Hal yang sama juga ***ngkapkan salah satu pebalet lampung, prisca charity (15), yang mengatakan tentang harapannya agar pemerintah mulai melirik balet sebagai salah satu kesenian yang cukup diperhitungkan.

"saya berharap pemerintah lebih banyak membangun fasilitas balet, atau paling tidak kita sudah mulai dipikirkan untuk dibina secara lebih serius," kata juara tiga modern dance se-asia pasifik 2008, yang kini bersekolah di kelas ix sma xaverius itu.

Sebelumnya, susy enterprise, sebuah lembaga pendidikan swasta atau les ballet di provinsi lampung dan palembang, menyelenggarakan pementasan balet dan tari kreasi di taman budaya lampung, pada minggu (9/8).

Pementasan itu menampilkan 18 tari balet yang dikreasikan dengan pendekatan pop, dan melibatkan hampir 60-an penari balet di lampung, yang belajar di sekolah balet susy enterprise.

SEJARAH BALET


SEJARAH BALET

Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian. Karya tari yang dikoreografi menggunakan teknik ini dinamakan balet, dan meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik musik orkestra ataupun nyanyian). Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai bagian dari sebuah opera. Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe work, grand pas de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik balet banyak yang mirip dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam periode yang sama, dan juga karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya tari balet.

Balet berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia di masa pencerahan. Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh para ningrat Prancis. Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis pada masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari dan bertekad untuk memajukan kualitas seni tari pada masa itu. Sang raja mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun 1661, dan pada tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk balet awal berupa sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian. Lully lalu mendalami balet opera dan mendirikan sekolah untuk mendidik penari balet profesional yang berhubungan dengan Académie Royale de Musique. Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya berdasarkan tata krama ningrat.

Abad ke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet mnejadi sangat maju. Pada masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760), yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita. Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis seperti Christopher Gluck. Pada akhir masa itu, opera menjadi terbagi tiga teknik formal yaitu sérieux, demi-caractère dan comique, dan balet turut menjadi bagian di dalam opera sebagai pengantar adegan yang diistilahkan sebagai divertissements.



Abad ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial. Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taglioni dan Fanny Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang. Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat selain Denmark dan Rusia (berkat para master seperti August Bournonville, Jules Perrot, dan Marius Petipa). Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.




BALERINA TERKENAL

Ana Pavlova



Margot Fonteyn



Ekaterina Makarova


Silvie Guillem

Horoscope

Template by:
Free Blog Templates